Konservasi sebagai Aksi untuk Beradaptasi dan Mitigasi
Baros Menuju PROKLIM 2013
(Program Kampung Iklim)
KP2B News. Dusun Baros yang terletak di Desa Tirtohargo, Kecamatan
Kretek, Kabupaten Bantul untuk kesekian kalinya diusulkan untuk
mengikuti salah satu ajang kompetisi dalam biadang lingkungan. Pada
kesempatan kali ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul
menunjuk Dusun Baros untuk maju ke tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta
menjadi kandidat dusun yang memiliki kepedulian terhadap perubahan
iklim. Kompetisi yang tertuang dalam Program Kampung Iklim (PROKLIM)
2013 ini diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Adapun
indikator penilaian secara garis besar menitik beratkan pada segi upaya
adaptasi dan mitigasi yang telah dilakukan masyarakat sebagai langkah
efektif terhadap perubahan iklim.
Tahap sementara yang telah
berjalan adalah pengisian lembar isian verifikasi berupa form isian
yang merinci keadaan dan aktifitas kegiatan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim lokasi. Tepatnya pada hari Kamis 13 September 2013 tim
penilai yang terdiri dari 2 orang dari BLH DIY melakukan fact finding
ke lokasi yaitu di Sentra Penyuluhan Kehutanan pedesaan yang berada di
dusun Baros dilanjutkan meninjau konservasi Hutan Mangrove. Dengan
didampingi Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dan Bapak Kahono selaku
Dukuh Baros tim penilai memberikan arahan mengenai apa saja yang perlu
dipersiapkan meliputi kelangkapan administrasi sebagai bukti tertulis
dan data-data yang menunjang seperti foto sebagai bukti otentik
kegiatan.
Sebagai syarat tertulis, lembar isian verifikasi
memuat berbagai aspek yang dituangkan dalam indikator-indikator meliputi
data dasar lokasi, perubahan iklim lokasi, kegiatan adaptasi, mitigasi
bencana, sanitasi, usaha ketahanan pangan melalui mata pencaharian
masyarakat terutama pertanian, penggunaan energi baru dan terbarukan
serta konservasi energi. Selain itu kebijakan birokrasi yang ada dalam
masyarakat menjadi kisi-kisi penilaian meliputi kelompok masyarakat yang
diwakili KP2B, dukungan kebijakan, dinamika dan kapasitas masyarakat,
peran pemerintah, pengembangan kegiatan dan manfaat sebagai upaya
pemberdayaan dalam masyarakat.
Sebagai salah seorang aktor
lapangan yang kiprahnya sudah tidak diragukan lagi terutama pada bidang
Konservasi Hutan Mangrove, saudara Dwi Ratmanto pada kesempatan kali ini
ditunjuk sebagai koordinator. Adapun tugas dari koordinator selain
mengisi lembar isian verifikasi adalah memberikan arahan sehingga
terjadi harmonisasi yang baik antara pemuda dalam hal ini KP2B maupun
warga masyarakat dusun Baros yang memiliki wawasan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim. Pemuda sebagai motor penggerak berbagai kegiatan
terutama Konservasi Hutan Mangrove memiliki peran yang besar terhadap
kegiatan ini, pasalnya Konservasi Mangrove sebagai green belt vegetasi
pesisir akan dijadikan pioneer dalam segi penilaian.
Konservasi Hutan Mangrove sebagai salah satu aksi nyata yang digawangi
LSM Relung bersama KP2B sejak 2003 ternyata memiliki sumbangsih yang
besar terhadap penyelamatan lingkungan. Berkenaan dengan Program Kampung
Iklim 2013, konservasi menjadi sebuah terobosan efektif dalam upaya
adaptasi dan mitigasi. Sebagai contoh secara fungsional Hutan Mangrove
memiliki potensi besar dalam menyelamatkan lingkungan, yaitu meredam
abrasi, intrusi air laut, mengurangi dampak tsuami dan melindungi lahan
petani dari angin yang membawa butiran-butiran garam yang dapat
menganggu produktifitas tanaman pertanian. Pemberdayaan ekonomi
masyarakat sebagai akar penunjang upaya konservasi menjadi nilai plus
tersendiri yang mampu memberikan sentuhan harmonis dalam upaya
menyeimbangkan antara lingkungan dan kearifan lokal masyarakat.
Menciptakan kampung yang memiliki citra positif memang bukan perihal
mudah, akan tetapi dengan usaha nyata, serius dan kerjasama yang
sinergis antara pemangku kepentingan maka semua akan terwujud. Dan
sekarang adalah waktu yang tepat bagi Keluarga Pemuda Pemudi Baros
(KP2B) untuk mempersiapkan berbagai bekal menuju organisasi yang
berkarakter yang mampu menjadi dinamisator kegiatan terutama konservasi
Hutan Mangrove dan tumpuan harapan dalam rangka mewujudkan dusun Baros
yang gemah Ripah Loh Jinawi. Bukan kemenangan yang kita cari, akan
tetapi semua tentang perjuangan pemuda pesisir yang berusaha meraih
mimpi memugar tanah kelahiran tercinta menjadi lebih baik, karena kita
dilahirkan bukan menjadi pemenang melainkan sebagai pejuang, menang atau
tidak itu hanya masalah waktu saja kawan!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar